Mengenai Saya

Senin, 28 November 2011

3 kunci SUKSES

3 KUNCI SUKSES YANG HARUS ADA:

1. Berusaha lebih banyak dari orang lain 
2. Berdoa lebih banyak dari orang lain
3. Berharap lebih sedikit dari orang lain

KANKER PAYUDARA PEMBUNUH WANITA INDONESIA


Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan  pembunuh  nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular.
WHO dan Bank Dunia, 2005 memperkirakan setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009).
Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Peringatan tahun ini mengangkat tema Cancer can be Prevented too dan untuk Indonesia menjadi Kanker Dapat Dicegah. Tema Hari Kanker Sedunia tahun 2010 mengisyaratkan upaya bersama mencegah kanker dengan menghindari faktor risiko.
Di Indonesia dan dunia tiap tahun kasus kanker terus meningkat. Mulai dari yang tertinggi kanker payudara, kanker leher rahim (serviks), kanker paru, Kanker usus besar (kolorektal), kanker prostat, kanker darah, kanker tulang, kanker hati, kanker kulit. Setidaknya di dunia ada lebih dari 100 jenis kanker.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama dalam seminar di Jakarta, Senin (26/4/2010) mengatakan kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia.
Di dunia, 12 persen seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. WHO dan Bank Dunia memperkirakan setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia.
Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang.

  “ Kejadian penyakit kanker dipengaruhi banyak faktor risiko, seperti merokok dan atau terkena paparan asap rokok, mengkonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet pada kulit, obesitas, diet tidak sehat, dan kurang aktifitas fisik. Para ahli memperkirakan bahwa 40% kanker dapat dicegah dengan mengurangi dan menghindari faktor risiko tersebut “, (Prof. Tjandra Yoga).
       Salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia ≥ 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2007).
       Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007).
       Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%).  Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per 100.000 perempuan. Menurut data SIRS 2007, kasus kanker bronchus dan paru pada pasien rawat inap sebesar 5,8% dari seluruh jenis kanker.
      Sedangkan menurut survey sentinel dari Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menemukan kanker payudara menempati urutan pertama, disusul kanker genitalia interna perempuan, kanker serviks dan kanker kulit.
       Pencegahan penyakit kanker dilakukan dengan cara tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Menghindari paparan sinar ultraviolet berlebih, mencegah obesitas dengan diet sehat (mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi sehari) dan aktivitas fisik 30 menit sehari. Juga melakukan deteksi dini secara berkala di fasilitas-fasilitas kesehatan. Hal ini perlu dipromosikan secara terus menerus.